Suzanna Ratu Film Horor, Kamu Berani Nonton Sundel Bolong?

Film horor suzanna

Sejumlah film horor Suzanna sampai kini masih ‘gentayangan’ di media digital streaming. Kamu berani nonton sendirian?

Suzanna, nama aktris Indonesia yang melegenda. Dial ah “Ratu film horor” paling kesohor sepanjang masa. Sejumlah film horor Suzanna sampai kini masih ‘gentayangan’ di media digital streaming. Kamu berani nonton sendirian?

Suzzanna Martha Frederika van Osch itulah nama lengkapnya. Orang menyebut cukup Suzanna.

Malah beberapa orang yang sering menonton film dia, menjuluki juga dengan nama Suketi dan Katemi, dua nama /karakter tokoh dalam  dua filmnya. Penonton film horor paling gampang mengingat dua nama unik dank has itu.

Pada masa keemasan sinema Indonesia sejak warsa 1970-an, film bergenre horor, khususnya film horor Suzanna, sangat memancing minat penonton.

Pada masa kebangkitan film Suzanna, masyarakat Indonesia masih kental meyakini budaya mistik dari sebuah tempat, seperti hutan, laut, sungai, kuburan, pohon besar, tempat keramat, serta makhluk halus penjaga tempat tersebut.

Begitu kentalnya keyakinan sebagian masyarakat terhadap budaya mistik berimbas pada meningkatnya animo penonton film  terhadap film horor.

Film bergenre horor di Indonesia memang berjaya pada masa 1981 hingga 1991. Buktinya, jumlah produksi film genre ini sebanyak 84 judul .Tapi hanya film horor dengan aktris Suzanna lah  yang merajai bioskop Nusantara.

Walaupun sudah ada film horor generasi awal berjudul Lisa (diproduksi pada 1971) garapan sutradara M. Sharieffudin, toh  hanya film horor Suzanna yang tetap mendapatkan respons meriah dari masyarakat penonton film.

Mungkin kamu belum tahu asal-usul Suzanna jadi kesohor sebagai” Ratu Film Horor Indonesia”. Ternyata, film awalnya yang berjudul Beranak dalam Kubur garapan sutradara Awaludin bermula dari lirikan mata Suzanna yang magis dan memberi efek horor yang asli menakutkan.

Jangan heran pada masa itu, menonton film Suzanna berjudul Sundel Bolong di siang bolong  terasa bulu kuduk berdiri, apalagi kalau menikmatinya pada malam hari.

Belum lagi ada adegan ikonik Suzanna selalu memesona, tetapi menakutkan, saat Sang Sundel Bolong memesan sate. Dia bilang ”Bang, 200 tusuk sate ya. Makan di sini …”

Itulah bukti bahwa Suzanna filmnya  selalu mencuatkan citra ikonik.

Kamu ingin berkenalan dengan horor ala Suzanna, Berikut kami ulas sepintas daftar film horor Suzanna terbaik, yang layak  menjadi film kenangan sepanjang masa. Semoga saja tak selalu gentayangan menemani  kesendirianmu, terutama kalau kamu susah tidur hingga ujung malam.

 8 Daftar Film Horor Suzanna Paling Seram

 1. Beranak dalam Kubur

Film ini mulai tayang pada 1971. Film bergenre drama-horor ini merupakan adaptasi dari cerita komik karya Ganes T.H., bertajuk Tangisan di Malam KabutKarya sinema garapan sutradara  Awaludin dan Ali Shahab. Selain mengandalkan bintang utama Suzanna, film ini kian seru dengan hadirnya pemain film kawakan, seperti Mieke Widjaja, Dicky Suprapto, dan Ami Prijono.

Inilah film yang melejitkan nama Suzzanna dalam genre horor Indonesia. Kisahnya tentang sosok Lila (Suzanna). Dia mendapatkan santet dari kakaknya sendiri yang dengki pada kecantikannya. Lila pun tewas. Tapi arwah Lila terus gentayangan hendak balas dendam.

Film remake Beranak dalam Kubur bisa juga kamu tonton. Sejak rilis tahun 19 Desember 2007 dengan sutradara Adji Saputra dan Freddy Lingga. Tapi versi barunya ini tanpa Suzanna, bintang filmnya adalah Julia Perez,  Revand Narya, Dinda Kanyadewi, dan Siran.

2. Sundel Bolong

Film ini rilis pada 2 Agustus 1981 karya garapan sutradara Sisworo Gautama Putra. Dalam film ini, selain Suzanna, ada juga pemain pendukung lainnya, yakni Barry Prima, Marlia Hardi, Ruth Pelupessy, dan Rudy Salam.

Cerita Sundel Bolong perihal perempuan eks pekerja seks yang meninggal karena aborsi sendiri di kamar mandi. Dia bernama Alisa. Setelah kematiannya yang mengenaskan, arwah Alisa  menjadi penasaran dan hendak membalas dendam kepada semua orang yang telah mencelakannya, terutama Rudy, pengusaha butik yang memerkosa Alisa.

Hantu Alisa berbentuk Sundel Bolong pun kadang-kadang menganggu penduduk kampung. Suami Alisa bernama Hendro (Barry Prima) meminta Alisa untuk kembali ke habitatnya, yakni dimensi alam arwah.

3. Perkawinan Nyi Blorong, Suzanna

Perkawinan Nyi Blorong mulai ‘mengular’ di bioskop  pada 1983 dengan mengandalkan sutradara Sisworo Gautama Putra. Film tentang ratu jin ular ini mendapatkan Penghargaan Film Terlaris pada Festival Film Indonesia (FFI) 1983.

Selain Suzanna, film ini mempertontonkan juga akting Enny Beatrice, Clift Sangra, Soendjoto Adibroto, dan Ruth Pelupessy.

Kisahnya berfokus pada Nyi Blorong (Suzanna) putri dari Nyi Roro Kidul (Ade Irawan). Sang “Nyai Ular” ini menjadi rebutan para raja dan pangeran. Karena cantikya Nyi Blorong, semua kerajaan berperang demi mendapatkan calon permaisuri dirinya.

Akhirnya, Pangeran Tejo Arum (Clift Sangra) dari Kerajaan Galunggung yang berhasil mendapatkan Nyi Blorong.  Sayangnya, pengantin ini berpisah sebab Pangeran Tejo Arum yang saat itu menjadi raksasa harus bertapa di Gunung Galunggung dalam kurun waktu 3,5 abad demi mengembalikannya wujud asalnya.

4. Malam Jumat Kliwon

Film horor Suzanna ini resmi beredar sejak warsa 1986. Sutradaranya, Sisworo Gautama Putra. Sisworo mengerahkan bintang utama, Suzanna dan Alan Nuari. Malam Jumat Kliwon menampilka dua tokoh sentral wanita dua wanita, Pertama,  Minati yang mati kena santen dan menjadi Sundel Bolong. Kedua, Ayu Trisnaningrat, novelis cerita horor.

Suatu hari Sang novelis ini tak  kuasa menulis lagi sehingga  kekasihnya, Anton (Alan Nuari) mengajak Ayu ke sebuah  rumah besar tak  berpenghuni  ,yang berlokasi di luar kota. Ketika hendak mengarang novel, Ayu merasakan ada yang aneh dengan rumah itu.

Dalam film ini, Suzanna berperan ganda. Peran pertama sebagai Minati si Sundel Bolong dan peran kedua menjadi Ayu,  novelis. Arwah penasaran ini bisa kembali ke alamnya setelah berhasil membalas dendam orang yang menyakiti dirinya. Lukisan Ayu bersama Minati, Raden Mas Ngabei Aryo Tejo, dan Anton memungkasi cerita horor ini.

Dalam film versi remake, Malam Jumat Kliwon sudah beredar sejak 2007, dengan sutradara Koya Pagayo, sedangkan  pemainnya antara lain: Gracia Indri dan Sujiwo Tejo.

5. Malam Satu Suro, Suzanna Ngetop dengan Tokoh Suketi

Film horor ini resmi tayang di jaringan bioskop pada 1988, Sutradaranya masih  Sisworo Gautama Putra, yang menggarap film ini secara apik. Selain Suzanna, bintang film lainnya terdiri atas Fendy Pradana, Johny Matakena, dan Nurnaningsih. Tokoh Suketi alias Sundel Bolong melakoni peran sebagai protagonis atau tokoh yang mendominasi cerita.

Kisah filmnya  tentang arwah Sundel Bolong yang gentayangan setelah ”dipanggil” dari kuburnya oleh dukun sakti ilmu hitam berjuluk Ki Rengga. Dukun ini hendak menjadikan Suketi sebagai anaknya. Dalam film, terdapat adegan paku menancap pada kepala Sundel Bolong dan berubah wujud manusia menjadi Suketi.

Ketika menjadi manusia, Suketi menjalin cinta dengan pria asal Jakarta. Sayang, ketika akan menikah, paku di kepala dia dicabut sehingga kembali menjadi Sundel Bolong.

Adegan menacapkan paku kepada Suketi pada film ini, sampai sekarang amatlah memorable bagi penonton film horor Suzanna.

6. Ratu Buaya Putih

Film ini resmi tayang pada 19 September 1988. Sutradaranya, Naryono Prayitno. Aktor/aktris pendukungnya adalah  Soendjoto Adibroto dan Vera Magdalena.

Ratu Buaya Putih menuturkan kisah tentang pawang buaya bernama Sumarna (Soendjoto Adibroto). Dia merebut jimat dari kawan seperguruan karena tertarik menundukkan buaya seganas apa pun. Dia terlibat dalam bisinis jual beli dan perburuan buaya. Setelah mendapatkan jimat, sang pawang hidupnya gundah gulana sehingga terpaksa menemui janda desa bernama Larsih Suzanna.

Janda ini sebenarnya adalah Ratu Buaya Putih yang telah kemasukan roh kawan seperguruan Sumarna. Sosok Ratu Buaya Putih yang meresahkan warga desa akhirnya kelabakan ketika harus menghadapi pemuda desa agamis bernama Parlan.

7. Perjanjian di Malam Keramat

Film horor ini mulai tayang di layar lebar pada 23 November 1991. Sisworo Gautama Putra masih menjadi sutradaranya.  Selain Suzanna, ada aktor/aktris lainnya, yang memperkuat jalan cerita, seperti Tino Karno, Clift Sangra, Piet Pagau, Elly Ermawati, dan Yongky D.P.

Film ini tentang keluarga bahagia  Hendro, Kartika (Suzanna), dan dua anaknya. Mereka hendak dihabisi oleh kelompok dengki yang iri melihat kesuksesan dan kebahagiaan Hendro.

Suatu malam, sekelompok penjahat menghabisi keluarga Hendro, termasuk Kartika. Tapi setelah tewas, arwah Kartika gentayangan hendak balas dedam pada komplotan penjahat itu, yang biang keroknya adalah Burhan dan Teddy.

Satu demi  satu komplotan ini tewas di tangan Kartika. Sedangkan Burhan hantu mendapat pelajaran yang mengenaskan dari Kartika. Wajah Burhan rusak hingga cacat, menderita sepanjang hidupnya. Karena jadi gempar di kampung, seorang guru mengaji sebuah madrasah turun tangan. Dia segera  menghentikan aksi arwah gentayangan itu.

8. Hantu Ambulance, Suzanna Tampil Terakhir dalam Film

Film ini mulai rilis pada 2008. Cerita skenario Hantu Ambulance berdasarkan kisah horor yang sangat tersohor di Bandung. Sutradara filmnya adalah Koya Pagayo. Selain Suzanna, pemain film lainnya antara lain: Dimas Andrean, Fitri Ayu, William Alvin, Ratna Galih, Clift Sangra, Cut Alona, dan Gianina Emanuela.

Kisahnya tentang tokoh Rano dan kawannya yang  tinggal di salah satu keluarga Rano di Jalan Baureksa, Bandung. Di depan rumah ini, ada ambulans terparkir dengan penutup plastik terpal. Ternyata, ada darah yang sudah mengering dalam ambulans ini.

Rano dkk. kerap terusik oleh hantu ambulans. Rano berjuang mengatasi semua gangguan hantu ambulans meskipun kawan-kawan menjadi korban.

Film ini merupakan film pamungkas Suzanna sebelum meninggal pada 15 Oktober 1988.

Baca Juga:

Penutup

Pada zamannya, penonton sangat mengapresiasi semua film horor Suzanna. Masa keemasan film Suzanna bukan hanya tampak dari bioskop yang selalu penuh, melainkan ada penghargaan yang diterima, yakni  Piala  Antemas dan Film Terlaris sepanjang  1982-1983 oleh juri  FFI 1983.

Pada tahun sebelumnya, 1982, juri FFI telah menetapkan artis/aktor Suzzanna untuk Pemeran Utama Wanita, W.D. Mochtar untuk Pemeran Pembantu Pria, pun editing, fotografi, dan artistik untuk film Nyi Blorong. Film ini bahkan beredar juga di Manila Filipina, Milano Italia, di Cannes Prancis, dan di Berlin Jerman.

Pasca Suzanna meninggal dunia, film horor Indonesia mengalami sedikit kemunduran. Boleh jadi, semua film Suzanna akan menjadi legenda film horor Indonesia.

Nah, untuk kamu yang belum sempat mengenal film-film horor khas Suzzanna, coba sempatkan ya menonton di saluran resmi streming atau coba tonton saja di YouTube. Berani?   Jangan lupa, lihat kiri dan kanan, ya kalau kamu mencoba menonton film horor Suzanna.