6 Film Tentang Ibu dan Anak, Kaya Pesan Moral Berharga

film tentang ibu dan anak

Film tentang ibu dan anak selalu berhasil membuat haru. Banyak penikmat film yang akhirnya ikut terhanyut dalam cerita film tentang orang tua ini. Ada kesan yang menyentil hati setelah menonton filmnya.

Tema film terkait dari ide semacam ini, tak hanya sebagai hiburan, tetapi juga jadi bahan renungan atau pembelajaran melalui pesan moral yang tersirat maupun terurat dalam film.

Nah, setelah membaca ulasan ini, coba deh isi me time kamu dengan menonton 6 film tentang hubungan ibu dan anak berikut ini.

6 Film Tentang Ibu dan Anak, Kaya Pesan Moral Berharga

1.Invisible Hopes

Invisible Hopes termasuk film anyar yang rilis tahun 202i. Film ini mengangkat isu sosial sangat menarik yang kerapkali terjadi di sekitar masyarakat, khususnya kaum perempuan.

Plot ceritanya tentang kisah perjuangan penuh haru dari beberapa wanita yang hamil, melahirkan, dan membesarkan anaknya di dalam penjara.

Terbilang cerita film terasa berat. Namun film karya sutradara Lamtiar Simorangkir ini berhasil menyampaikan pesan moral secara gamblang dan natural.

Di beberapa adegan film, Tiar benar-benar seolah ‘menonjok’ perasaan penonton bahwa film ini adalah bentuk lain dari edukasi, advokasi, serta raising awareness.

Tidak hanya itu, selain banyak menyorot kehidupan perempuan, Invisible Hopes juga menggambarkan kehidupan anak-anak yang dilahirkan di penjara.

Sangat terasa, overcrowding membuat tumbuh kembang anak jadi terhambat,  mental terganggu, dan banyak akibat buruk lain. Inilah pesan humanis  penting yang perlu masyarakat ketahui.

Karena pesan moralnya itu, film yang berhasil menyabet penghargaan sebagai film dokumenter panjang terbaik di ajang Festival Film Indonesia 2021.

2. Lost Girls

Warsa 2020, kamu bisa menikmati film tentang anak dan ibu di situs Netflix. Film yang bertajuk Lost Girls ini menceritakan kisah nyata seorang ibu yang tengah kehilangan putri kesayangannya.

Mari Gilbert adalah single parents dengan tiga anak bernama Shannan Gilbert, Sherre, dan Sarra Gilbert. Mari menyadari bahwa satu anaknya menghilang.

Sebagai ibu, Mari Gilbert berupaya keras mencari sang putri Shannan Gilbert secara mandiri. Pasalnya, dia menganggap polisi terlalu lambat dan tidak bisa membantu.

Di tengah pencarian Shannan yang masih abu-abu, justru fakta baru terungkap bahwa putrinya ternyata adalah pekerja prostitusi.

Dari adegan itu saja, efeknya sudah lumayan ‘memukul’ perasaan penonton.  Padahal ceriyamya belum tuntas.

Ternyata, Mari Gilbert banyak menghadapi masalah kompleks lain. Seperti salah satu anaknya Sarra, mengalami gangguan kesehatan yang mengakibatkan dirinya harus rutin mengonsumsi obat.

Mari pun harus menerima kenyataan bahwa Sarra terkena skorsing dari sekolah. Di sisi lain, dia harus tetap menjadi ibu kuat yang terus banting tulang demi keluarga.

3. Ambu, Film Tentang Ibu di Suku Baduy

Ambu termasuk film Indonesia tentang ibu dan anak dengan konflik terbilang umit dengans setting masyarakat adat Baduy. Dengan mengandalkan Laudya Cynthia Bella dan Widyawati sebagai bintang utamanya,  Ambu mencuatkan konflik pecahnya hubungan antara ibu dan anak.

Sosok Ambu terlanjur kecewa dengan sang putri Fatma yang rela meninggalkan dirinya karena alasan cinta.

Kekecewaan dia ternyata awet tersimpan sehingga membuat Ambu berat menerima kedatangan Fatma kembali.

Padahal di balik kepulangan Fatma pada Ambu, dia terbebani banyak masalah berat. Fatma punya anak perempuan bernama Nona,yang sulit diatur dan hobi keluyuran.

Tak hanya itu, pertengkaran Fatma dengan suaminya, Niko suaminya terus berkepanjangan, sulit berujung damai.

Konflik kompleks antara ibu dan anak pada film Ambu sepertinya bisa terjadi juga dalam kehidupan nyata

4. Aku Ingin Ibu Pulang, Film Tentang Ibu Sangat Menyentuh

Tahun 2016, muncul film drama tentang orang tua, yang menyentuh bertajuk Aku Ingin Ibu Pulang. Produksi film tentang orang tua ini mempersembahkan kisah sangat pilu kepada penikmat film Indonesia.

Sang sutradara, Monty Tiwa berhasil mengarahkan para pemainnya dalam beberapa adegan situasional yang miris.

Kisahnya tentang kisah anak bernama Jempol yang menantikan kepulangan sang ibu yaitu Satri. Sebelum sampai adegan serumit itu, ada adegan yang diawali dengan terjadinya musibah kecelakaan yang menimpa ayah Jempol, bernama Bagus

Musibah tersebut berdampak langsung pada tanggung jawab Satri. Dia  harus bekerja keras untuk mencari biaya pengobatan sang suami (Bagus) yang sangat menguras uang.

Merasa lelah dan putus asa, Satri melakukan kesalahan fatal. Dia terpaksa mencuri uang di kantor tempatnya bekerja. Jempol yang mengetahui aksi ibunya itu  akhirnya merasa kecewa dan marah.

Jempol mulai mempertanyakan banyak hal sehingga acapkali berselisih dengan Satri, yang kemudian memutuskan untuk pergi.

Karena peristiwa itulah, Jempol benar-benar menghadapi konflik berat bertubi-tubi. Sudah kehilangan ibu yang kabur, dia pun harus merawat ayahnya yang sakit.

Jempol harus memutar otak untuk menghasilkan pundi rupiah. Bagaimana akhir hubungan Jempol dengan Satri? Kamu perlu menonton film keluarga ini.

5. Turning Red, Film Tentang Ibu dan Anak Animasi

Film tentang ibu dan anak ini terbilang baru karena rilis tahun 2022. Dengan berdurasi 1 jam 40 menit, Turning Red terasa sangat relate untuk kamu yang punya ibu protektif dan sering memberlakukan aturan ketat.

Turning Red mengangkat ide kisah nyata yang sering terjadi di kehidupan keseharian antara ibu dan anak. Menariknya, penceritannya dengan visual animasi yang ciamik.

Kisahnya tentang Meilin, seorang gadis yang mulai menginjak masa remaja. Dia mencoba mencari jati diri dengan cara mengeksplorasi dirinya.

Meilin bersenang-senang dengan tiga sahabatnya, yaitu Abby, Miriam, dan Priya.

Sayang, jati diri asli Meilin harus ditutup rapat dari sang ibu, bernama Ming Lee agar tidak mengecewakannya.

Sampai pada suatu momen. sang ibu datang ke sekolah Meilin. Dia berseteru dengan satpam hanya demi memastikan Meilin bahwa anaknya itu sedang dalam fase pertama kali menstruasi.

Perdebatan hebat pin terjadi antara dua insan sedarah daging itu.  Sampai tak sadar, emosi Meilin meluap. Dia mendadak berubah menjadi monster berbentuk panda merah raksasa. Tentu saja sang ibu terkejut dan terpana.

Jika diulas kembali, ide cerita ini nyaris mirip dengan film Monyet Cantik yang pemeran utamanya Yuki Kato. Tapi kemiripannya hanyaterdapat pada perubahan fisik tokohnya menjadi sosok berbeda ketika marah.

6. Brave (Merida & Elinor)

Merida dan Elinor mungkin layak menajdi salah satu film tentang ibu terbaik, yang sampai sekarang masih populer meskipun format film animasi.

Meskipun telah tayang terbilang lama, yaitu pada tahun 2012, pada waktu tertentu, seperti liburan sekolah, Merida dan Elinor masih beberapa kali tayang di Stasiun TV Nasional.

Banyak yang belum bisa move on dengan film yang mengisahkan tentang putri kerajaan bernama Merida ini.

Bermula dari sang ibu, Elinor yang berencana menjodohkan putrinya dengan putra kerajaan lain ketika telah dewasa. Merida yang naik pitam akhirnya memberontak dan memutuskan kabur dari kerajaan.

Merida pun mengembara untuk menemui penyihir yang bisa mengubah nasib yang dia anggap buruk.

Namun alih-alih berhasil, kejadian buruk justru menimpa sang ibu yang fisiknya berubah menjadi seekor beruang besar. Fisik beruang ini membuat ibu dan Merida harus menghadapi banyak rintangan berat.

Seperti halnya naluri seorang ibu, Elinor selalu berusaha melindungi Merida dari setiap ancaman dan bahaya, sekalipun dia harus rela menukarnya dengan nyawa.

Melihat sang ibu yang masih menyayanginya, Merida yang keras kepala  akhirnya mulai luluh dan sadar akan kasih sayang ibunya itu .

Pada pamungkas ceritanya, Merida dan Elinor hidup bahagia, layaknya anak dan ibu semestinya. Sungguh, itulah ending yang mengharukan dari film ini.

Baca Juga:

Penutup

Menurutmu, selain rasa haru, pesan moral apa yang bakal kamu ingat setelah menonton 6 film tentang ibu dan anak alias film tentang orang tua yang kami ulas tadi?

Pastinya, kisah film terkait hubungan dan kehidupan pribadi selalu memantik emosi, bisa sedih, haru, marah, juga gembira.

Sebagai me time, menonton film bertema tentang orang tua seperti itu jelas sangat bermanfaat bukan?